Tuesday, January 10, 2012

Keluarga Adalah Pendidikan Pertama Dan Utama

Keluarga adalah bagian terkecil dari sebuah lingkungan masyarakat, namun mempunyai peranan penting dalam menciptakan suatu karakter setiap individu. karena pembentukan karakter manusia tidak dapat ditentukan oleh sebuah pendidikan formal yang hebat atau mahal. Karakter dapat dibentuk di lingkungan keluarga, oleh sebab itu komunikasi antara orangtua dan anak harus barjalan dengan baik. Dan komunikasi tersebut haruslah berkualitas
Komunikasi yang berkualitas harus diikuti dengan intensitas pertemuan yang baik Jangan karna orang tua sibuk di tempat kerja, sehingga kurangnya memperhatikan perkembangan si anak. Banyak orang tua memberikan tanggung jawabnya untuk mengasuh, membimbing, dan mendidik anak-anaknya dibebankan kepada pembantu atau baby sitter. Sehingga banyak anak yang lebih dekat dengan pembantu atau baby sitter dibanding dengan orang tuanya. Ini yang harus dihindari banyak keluarga kita. Kenapa demikian? Karena akan mempengaruhi pendidikan karakter anak tersebut. Sebaik-baiknya bimbingan dan pendidikan yang diberikan orang lain tidak akan sebaik apa yang diberikan orang tuanya.
Banyak kasus di keluarga si anak menangis ditinggal pembantunya atau baby sitter dibanding dengan ditinggal oleh orang tuanya. Sungguh ironi sekali, yang seharusnya anak lebih senang berlama-lama dengan orang tuanya tetapi dia malah lebih milih pembantunya.Oleh karena itu, himbauan bagi para orang tua perbaikilah komunkasi dengan anak, mutu dan intensitas komunikasi agar lebih diperhatikan. Jangan sampai si anak merasa tidak diperhatikan atau dengan kata lain anak menjadi broken home. Yang ditakutkan akan mencari pelarian di lingkungan luar lebih jauh lagi di takutkan akan terjerumus ke lembah hitam.

Monday, January 9, 2012

Asa Guru Honorer

Asa kembali muncul, sebuah titik cahaya terang mulai menyinari perjalanan kami sebagai guru honorer, walau masih terlihat samar namun itu sudah cukup memberikan semangat kepada kami, guna mencari pengakuan atas apa yang kami kerjakan untuk bangsa ini.
Pekerjaan kami tidak kalah dengan pegawai-pegawai lain yang sudah menjadi PNS, tujuannya sama yaitu mencerdaskan bangsa bahkan kewajiban yang dibebankan kepada kami pun sama, secara kualitas maupun kwantitas mengajar kami sama dengan mereka. Yang membadakan hanyalah reward yang kami dapatkan sungguh sangat jauh berbeda, bagaikan langit dan bumi, bahkan untuk sebuah pengakuan pun susah kami dapatkan.
Kini, apa yang diharapkan oleh kami seluruh guru honorer mulai menemukan titik terang. sebuah harapan untuk diakui dan di perjuangkan nasibnya mulai mendapat tanggapan dari pemerintah. dengan diadakannya pendataan tenaga kerja honorer. walaupun hanya sebatas pendataan tapi membuat asa guru honorer saat ini kembali bergairah. Perjalanan panjang dan penuh dengan pengorbanan yang tidak sedikit guna memperjuangkan nasib kini tidak sia-sia, dan mulai bisa sedikit bernafas lega.karna apa yang diperjuangkan kini mulai mendapat tanggapan dari pemerintah.
Semoga ini bukan hanya  isapan jempol belaka, atau sebuah janji yang hanya menina bobokan kami, tapi sebuah janji yang akan berbuah kenyataan. Sebuah janji yang akan merubah nasib kami semua............... Semoga..............

Friday, January 6, 2012

Secercah Harapan

Awal tahun 2012 dimulai dengan sebuah gebrakan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Solo Jawa Tengah, lebih tepatnya SMK Negeri 2 Solo dan SMK Warga Surakarta. Berbagai lapisan masyarakat baik dari masyarakat biasa sampe politisi ramai memberikan apresiasi terhadap keberhasilan dan kemajuan anak bangsa ini.
Membanggakan, itulah kalimat pertama yang perlu kita ucapkan. Namun prestasi yang membanggakan ini janganlah cukup sampe disinih, jangan seperti berita-berita selebritis atau berita-berita korupsi yang hanya ramai dibicarakan satu, dua hari sajah. Tetapi haruslah adanya tindak lanjut yang signifikan, jangan hanya jalan di tempat atau malah hilang ditelan alam. Oleh karena itu perlu adanya dukungan dari semua lapisan masyarakat agar kemajuan dibidang pendidikan dan industri ini bisa berlanjut. khusus bagi Dinas dan kementrian terkait agar jangan membiarkan birokrasi yang rumit sehingga dapat menghabat dan mempersulit bagi tumbuhnya industri di negara ini.
Ini sebuah cita-cita kita menjadi sebuah negara yang maju khusus di bidang industri, lebih khusus industri otomotif. Sungguh miris melihat kenyataan sekarang ini, negara kita hanya dijadikan pasar produk-produk negara lain. bahkan negara kita dikenal sebagai negara konsumen yang sangat tinggi sehingga banyak negara-negara maju menjadikan Indonesia sebagai tempat rebutan guna memasarkan barangnya. Kendaraan dari Jepang, Korea, Cina, Eropa, bahkan Amerika berduyun-duyun menyerbu negara kita. Dan sungguh mengherankan masyarakat kita begitu bangga memakai produk-produk mereka, itu suatu kebodohan. Seharusnya kita bangga bukan sebagai konsumen tetapi kita harus bangga sebagai produsen.
Mudah-mudahan apa yang menjadi prestasi anak2 bangsa ini, khususnya anak-anak SMK Negeri 2 Solo dan SMK Warga Surakarta ini menjadi titik awal kebangkitan pendidikan dan perindustrian di negara kita ini. Semoga..........

Monday, January 2, 2012

Cita-Cita Pendidikan Indonesia

Pendidikan sembilan tahun sudah akrab ditelinga kita, bahkan sudah menjadi menu utama dalm acara-acara pendidikan. Cuma bagi sebagian masyarakat kita, hal tersebut masih terasa sangat sulit untuk diwujudkan. Kenapa demikian? ini dikarenakan upaya pemerintah dalam rangka menyukseskan WAJAR Sembilan tahun belum dibarengi dengan sarana dan prasarana penunjang pendidikan, Salah satu contoh, masyarakat yang berada di daerah-daerah terpencil sangatlah sulit untuk menemukan sekolah-sekolah yang dekat dengan rumahnya. Bahkan terkadang untuk mendaftar ke sekolah terdekat harus menempuh perjalanan berkilo-kilo meter, ditambah lagi tidak adanya alat trasportasi menuju ke sekolah tersebut. Sehingga hanya mengandalkan dengan berjalan kaki yang waktu tempuhnya bisa berjam-jam. Sungguh ironis sekali, dengan apa yang digembor-gemborkan pemerintah. 
Lalu siapa yang salah dengan melihat kenyataan diatas? Saya rasa kita tidak boleh saling menyalahkan, atau memojokan salah satu pihak. Pendidikan adalah tanggung jawab kita semua, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah ataupun kita selaku masyarakat harus bahu membahu menyukseskan apa yang menjadi program pemerintah tersebut. Lebih jauh lagi apa yang dicita-citakan bangsa ini dan menjadi amanat UUD45 yaitu mencerdaskan bangsa bisa terlaksana dengan baik.
Kita tidak mau anak cucu kita menjadi anak2 bodoh dan kalah bersaing dengan bangsa-bangsa lain, yang kita inginkan anak-anak kita mampu menghadapi tantangan masa depan yang penuh dengan persaingan. Dalam menghadapi perdagangan bebas kita memerlukan manusia-manusia pintar dalam berbagai bidang, kita rindu hadirnya Habibie-Habibie muda yang mampu berbicara bukan hanya ditingkat nasional tapi mampu bicara dan diperhitungkan di tingkat internasional.
Oleh karna itu, mari kita singsingkan lengan baju kita, kita bahu membahu menyukseskan pendidikan bangsa kita ini, janganlah kita berpangku tangan atau berdiam diri, kerahkan segala kemampuan kita guna mencerdaskan bangsa. jangan hanya menunggu bantuan pemerintah tapi apa yang kita punya keluarkan guna kemajuan penddikan kita. Jangan tanya apa yang kita dapat dari negeri ini tapi apa yang telah kita berikan untuk negeri ini. Majulah Pendidikan Indonesia, Majulah Bangsa Indonesia.